Haji & Umrah
Alangkah baiknya bila kita mulai menata hati dan niat berhaji sejak usia 20-an atau 30-an.
Melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam yang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial. ''Haji merupakan salah satu rukun Islam. Sudah seharusnya seluruh umat Islam yang mampu, berkepentingan dan merasa perlu untuk berhaji,'' ujar Ustadz Muhammad Abdul Syukur Yusuf, pengasuh pesantren Yatama Az Zikra, Depok, Jawa Barat.
Menurut pria yang akrab disapa Ustadz Syukur ini, sebenarnya ibadah haji hanya perlu dilakukan sekali saja seumur hidup. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus dipersiapkan semaksimal mungkin agar kesempatan menyempurnakan tiang agama yang kelima ini tidak berlalu dengan sia-sia.Senada dengan Ustadz Syukur, Ustadz Bobby Herwibowo, dari Dompet Dhuafa Travel mengungkapkan bahwa untuk bekal persiapan haji perlu dilakukan pesiapan lahir dan batin secara terintegrasi. Hal itu sangat penting untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. ''Secara lahir perlu diperhatikan kesehatan fisik calon jamaah. Karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, selain melakukan persiapan manasik haji, perlu juga dilakukan latihan fisik,'' jelas Ustadz Bobby.
Menurutnya, salah satu latihan fisik yang diperlukan namun kerap terlupakan adalah latihan untuk duduk. ''Latihan ini diperlukan mengingat para jamaah haji harus duduk selama belasan jam dalam ritual i'tikaf yang merupakan salah satu rukun berhaji,'' lanjutnya.Dari segi usia diharapkan jamaah yang akan berangkat haji berusia di bawah 50 tahun, karena di atas usia 50 dikhawatirkan jamaah akan menemukan kesulitan-kesulitan ketika menjalankan ritual berhaji yang membutuhkan kesiapan fisik yang baik. ''Oleh sebab itu alangkah baiknya apabila kita mulai menata hati dan niat kita untuk mulai mempersiapkan ibadah haji sejak usia 20 atau 30-an,'' ungkap Bobby yang yang juga anggota dari Majelis al-Kauni, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
Menurutnya, secara finansial kita dapat mulai mempersiapkan tabungan untuk berhaji sejak jauh-jauh hari sembari mempersiapkan ilmu berhaji melalui banyak membaca dan mendengarkan pengalaman dari orang-orang yang telah terlebih dahulu berangkat.Ustadz Syukur bahkan menekankan pentingnya tidak menunda kewajiban untuk berhaji apabila kita memang telah diberikan kemudahan rezeki dan kesehatan. Menurutnya, Rasulullah saw pernah bersabda ''Sesungguhnya Allah berfirman, 'Jika ada seorang hamba telah Aku sehatkan badannya dan Aku lapangkan rezekinya, lalu setelah lima tahun berlalu ia tidak menjadi delegasi yang datang kepada-Ku (untuk berhaji), maka sungguh ia sama sekali tidak mendapat bagian apa-apa.' (HR Ibnu Hibban, disahihkan Al-Abani).
''Dari hadits tersebut kita dapat memastikan bahwa sesungguhnya kita tidak perlu merasa takut untuk berhaji dan jangan sampai kita menunda untuk berangkat,'' tegas Ustadz Syukur. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa tidak jarang kita temui adanya anak yang ingin menunjukkan baktinya kepada orang tuanya dengan cara memberangkatkan mereka berhaji terlebih dahulu dengan rezeki yang ia peroleh. Hal ini boleh-boleh saja dilakukan. ''Sebenarnya lebih afdol (utama) siapa yang memiliki kemampuan, dialah yang berangkat. Tapi, apabila ia mempertimbangkan kelangsungan rezeki yang akan ia peroleh di masa yang akan datang, ia masih ada tabungan, maka ia boleh mendahulukan orang lain,'' papar Ustadz Syukur.
''Orang yang menunda untuk melaksanakan ibadah haji ketika ia sebenarnya mampu untuk berhaji, sama saja ia menunda ampunan Allah dan ridha Allah. Lagi pula kita juga tidak tahu sampai kapan Allah memberikan kita kesempatan untuk hidup. Sebaiknya berhaji janganlah ditunda,'' tegas Ustadz Bobby. Menurutnya, pada prinsipnya kewajiban berhaji itu bersifat individual. Siapa yang memiliki kemampuan, dialah yang seharusnya berangkat.
Ketika kita memiliki kemampuan untuk berangkat sendiri untuk berhaji, menurut Ustadz Bobby, sebaiknya kita menggugurkan kewajiban kita sendiri untuk berhaji. ''Apabila kita belum mampu untuk berangkat bersama istri, atau anggota keluarga lain, berangkatlah sendiri dulu untuk menyempurnakan tiang agama kita dan menjemput ampunan serta ridha Allah,'' tutur Ustadz Bobby.ci2